UNIVERSITAS RAKYAT

Analisa Pariwisata

Berawal dari pemikiran nyeleneh bahwa banyak rekan-rekan yang bergerak di bidang pariwisata terhantam dasyatnya Covid. Hotel tutup. Resto ambruk. Wahana dilarang operasi. Pegawai di-phk sepihak. Dan masih banyak cerita pilu hingga dua tahun berlalu.

Kaisar Jepang pada waktu negerinya dibom atom, pertanyaan monumentalnya adalah “BERAPA GURU YANG MASIH HIDUP?”. Pertanda bahwa pendidikan diatas kepentingan perut maupun politik.

Saat ini, berapa orang yang mau belajar? Dua tahun berlalu, fisik kampus tidak boleh beroperasi. Sementara kegiatan Kampus untuk melakukan proses pembelajaran On-line dengan tarif Off-line sungguh sangat berat dirasakan oleh wali murid.

Hingga, muncul lah beberapa kegiatan menagajar yang bersifat Free of Charge ataupun berbayar di laman-laman situs yang peduli terhadap pendidikan anak bangsa. Kamipun ingin berpartisipasi dalam penigkatan kualitas Human Capital anak negeri yang berorientasi pada HOSPITALITY INDUSTRY dan Public Management.

JS. Budi.