PELAJARAN ILMU BISNIS DARI PERANG RUSIA-UKRAINA (5) SENI BERTAHAN & SERANG

Analisa Pariwisata

PELAJARAN ILMU BISNIS DARI PERANG RUSIA-UKRAINA (5)
SENI BERTAHAN & SERANG

Sistem Pertahanan Berlapis dilakukan untuk mencegah serangan penetrasi yang dibuat secara bersusun di garis pertahanan. Sistem Pertahanan ini pertama kali dikembangkan oleh tentara Uni Soviet (Rusia) ketika menghadapi operasi Barbarossa Jerman pada tahun 1941.

Saat itu, Jerman dikenal dengan Blitzkrieg atau triple shocked-nya dalam penyerbuan ke kandang lawan. Tahap Pertama penyerbuan Wehrmacht (Angkatan Bersenjata Nazi) membombardir pertahanan lawan melalui Luftwaffe (Angkatan Udara). Tahap kedua, Panzer atau Tank dari Heer (Angkatan Darat) menghujani pelor besarnya ke Benteng Pertahanan lawan. Dan terakhir adalah Infanteri Jerman bergerak cepat menembaki musuh yang sudah kocar-kacir. Ini mereka sebut dengan Vernichtungsschlacht atau tompes telor dalam bahasa Madura. Namun, serbuan Jerman ini dapat dipatahkan oleh Sistem Pertahanan Berlapis Uni Soviet. Dan berakhir pada kekalahan Jerman.

Pertahanan Berlapis di dalam Ilmu Manajemen biasanya dikomando langsung oleh Owner / Pemegang Saham (PS). Karena PS lah yang memiliki Entitas (perusahaan) sehingga ia merasa mempertahankan perusahaan atau menjualnya (kalah dalam perang). PS melakukan tindakan penekanan biaya dan menaruh dana segar untuk cadangan finansial beberapa bulan dari sejumlah nominal fixed-cost.

Permasalahan yang timbul adalah sampai kapan cadangan finansial itu mampu menanggulanginya? Perihal ini sama artinya dengan sekuat apa lapisan Sistem Pertahanan dan logistik amunisi yang dikomandoi oleh Komandan Tempur dalam menghadapi serbuan musuh ?

Bagi saya, kekuatan logistik itu linier dengan kekuatan Sistem Pertahanan. Sehingga, di dalam teori Manajemen dapat dijabarkan bahwa semakin kuat cash-flow (logistik), semakin pakem dalam menghadapi himpitan market (serbuan competitor). Para Executive akan merasa lebih percaya diri untuk segera bangkit dan balik menyerbu. Cara klasiknya adalah memborong produk lawan dalam jumlah besar, kemudian produk tersebut dimuntahkan (baca dijual) kembali ke pasar yang sama. Sehingga, pasar akan mengalami over supply atas produk tersebut.

Rentetan selanjutnya, para vendor yang menjual produk tersebut berhenti order karena membludaknya peredaran di pasar yang sama. Rumitnya, ini bisa memicu pergeseran harga. Jika itu terjadi, dapat dianalogikan bahwa competitor teracam akan munculnya krisis penurunan harga yang dapat mengakibatkan kebangkrutan baginya. Dalam ilmu Bela Diri, ini disebut dengan Jujitsu: Memukul lawan dengan tenaga lawan itu sendiri.

Apa yang terjadi di Rusia saat ini bahwa USA, NATO dan negara-negara Eropah lainnya memberlakukan embargo. Presiden Rusia tetap tenang saja, karena ia akan mengamputasi saluran gasnya ke Eropah yang melewati Ukraina. Dampaknya, Eropah akan dilanda Krisis Moneter. Saya menenggarai bahwa ini adalah Sistem Pertahanan Berlapis Rusia yang dimainkan oleh Om Putin saat ini.
Aseli keren Om !!
Hehe.

JS. Budi.