AMAZING GRACE
Pergerakan kapal Nippon Maru yang membawa PY (Participant Youth) se ASEAN dan Jepang dari Bangkok Menuju Manila sempat tersapu oleh dahsyatnya badai Taifoon di perairan Philippines medio November 1989.
Nippon Maru dibentuk untuk melaksanakan tugas Operasi Perdamaian Dunia melalui Program Kepemudaan yang setiap tahunnya membawa Pemuda / Mahasiswa Teladan ASEAN dan Jepang.
Saya termasuk satu diantara 280 passangers yang kesemuanya adalah Pemuda ASEAN (saat itu hanya 7 negara) dan Jepang.
Nama Kapal Legendaris tersebut, hingga kini masih tetap digunakan walau fisik kapalnya sudah berganti beberapa kali.
Banyak hal yang didapat selama mengikuti program 3 bulan. Paling utama adalah timbulnya rasa persaudaraan antar bangsa melalui pertukaran budaya dan teknologi.
Dan bagi saya, pengalaman yang paling keren justru disaat kapal kami diterjang taifoon di perairan Philippines. Saat itu, ditengah dentuman badai yang membuat kapal terombang-ambing, semua program dibatalkan, thus 90% passangers dan awak kapal tepar. Saya hanya duduk, terdiam dan teringat dongeng klasik seorang Pelaut bernama John Newton.
Ia mendadak taubat gegara kapalnya dihantam badai yang nyaris menenggelamkannya. Di saat itulah, ia berikrar untuk merubah jalan hidupnya jika diberi kesempatan untuk survive dari keadaan yang teramat teruk di tengah samudera.
Tiba-tiba, badai berlalu dan ia pun selamat dari maut. Lantas, ia hela nafas dalam-dalam dan menulis sebuah lagu. Itu, terjadi di tahun 1779. Lagu indah tersebut mendunia hingga kini. Amazing Grace, judulnya.
Setelah badai taifoon yang menghantam kapal kami itu berlalu, sayapun bersiul menyanyikan lagu tersebut. Kemudian, beberapa teman-teman Philippines secara refleks mengikuti dan bernyanyi bersama.
Rupanya, lagu ini memang memiliki nuansa keghoiban tersendiri.
Hehe.
JS. Budi