Bisnis  

Bisnis E-Commerce Semakin Gurih

Bisnis e-commerce di Indonesia semakin menjanjikan

Sumber: www.kominfo.go.id

Bisnis e-commerce di Indonesia semakin menjanjikan. Di tengah pandemi, bisnis dagang berbasis digital ini bahkan diproyeksi tumbuh 33,2 persen dari 2020 yang mencapai Rp253 triliun menjadi Rp337 triliun pada tahun ini.

Prediksi bisnis e-commerce sebesar itu dikemukakan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (22/1/2021). “Bahwa perdagangan online e-commerce, marketplace, itu sangat luar biasa, bahkan bisa tumbuh 33,2 persen,” ujarnya.

Bisa jadi prediksi itu benar. Apalagi bila dilihat dari sisi perilaku konsumennya, di semua lini dagang berbasis online, tren transaksi berbasis digital terjadi peningkatan seiring banyaknya waktu orang di rumah sepanjang masa pandemi. Selain itu, adanya teknologi yang semakin mapan diiringi dengan kecepatan transaksi yang semakin mudah dan cepat sangat membantu akselerasi bisnis digital jenis tersebut.

Satu laporan yang pernah dirilis pada Oktober 2020 oleh Google, Temasek dan Bain & Company soal e-Conomy 2020 menyebutkan, waktu yang disediakan orang untuk masuk ke platform dagang online sepanjang terjadinya pandemi dari semula 3,7 jam/hari menjadi 4,7 jam/hari ketika terjadi lockdown dan menjadi 4,2 jam/ hari setelah lockdown berakhir. Dari gambaran itu, wajar bila Bank Indonesia berani memproyeksikan transaksi e-commerce menjadi Rp337 triliun tahun ini. Naik 33,2 persen dibandingkan transaksi 2020 sebesar Rp253 triliun.

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, faktor yang mengakselerasi transaksi ekonomi digital tahun ini, karena pandemi Covid-19 masih belum melandai. “Bisnis e-commerce tahun lalu estimasi kami Rp253 triliun meningkat dari 2019 menjadi Rp205,5 triliun. Kemudian tahun ini meningkat tinggi jadi Rp337 triliun,” jelas Perry dalam sebuah diskusi virtual, Jumat (22/1/2021).

Peningkatan jumlah transaksi lewat e-commerce juga, kata Perry, tidak terlepas dari kebijakan pemerintah dalam mendorong akseptasi digital kepada masyarakat, serta terus mengakselerasi perkembangan fintech dan digital banking.

Dari catatan Bank Indonesia, tidak hanya bisnis berbasis e-commerce yang meningkat. Penggunaan uang elektronik terjadi peningkatan penggunaannya 32,3 persen atau setara Rp266 triliun pada tahun ini. Pada 2020, estimasi bank sentral itu menyebutkan penggunaan uang elektronik mencapai Rp201 triliun.