REUNI WARTAWAN ASEAN 1989
Tahun 1989 Halim muda dan saya merupakan perwakilan PRESS Brunai dan Indonesia. Kami berdua didaulat menjadi internal PRESS untuk negara masing-masing dalam Program bergengsi: Ship for South East Asian Youth Program. Saat itu, ASEAN hanya terdiri dari 6 negara: Brunai, Singapore, Malaysia, Thailand, Phillipines dan Indonesia. Negara yang mensponsori pergerakan kami adalah Jepang.
Kini, Halim dan saya sudah tua. Namun, semangat kebersamaan ASEAN tetap berkobar. Dan semangat itu semakin bergelora dengan masuknya beberapa negara tetangga bergabung menjadi ASEAN Baru. Junior kami lah yang melanjutkan tongkat estafet kebersamaan dan kedamaian ASEAN-Jepang kedepannya.
Sebagai Pers, kami baru nyadar tatkala bercerita bahwa kami tidak punya banyak foto (kalau tidak mau dibilang nyaris tidak punya foto kenangan – red) selama program karena kami sibuk memfoto momen kegiatan dan memfoto orang lain. Maklum, saat itu kami menggunakan teknologi foto analog, tidak digital seperti sekarang. Satu rol negative film isinya 36 capture foto, plus 2 atau 3 bonus.
Halim adalah pensiunan Pejabat Kementerian Pemuda di Brunai. Ini adalah pertemuan kami yang kedua setelah sewindu silam kami berjumpa di Jakarta.
Sungguh, banyak UNTOLD stories yang dapat kami bicarakan namun tidak untuk ditulis, apalagi dipublikasikan.
Js. Budi