Tarian massal memeriahkan Festival Keris Siginjai 2024 yang digelar di lapangankantor Wali Kota Jambi, Sabtu (3/8/2024). (Foto : KP/Rds).
Jambi, koran-pariwisata.com – Kenduri Swarnabhumi 2024 yang digelar di 11 kabupaten/kota di Provinsi Jambi dan di Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) tiga tahun berturut-turut sejak 2022 – 2024 sangat penting memberikan edukasi (pendidikan) mengenai berbagai upaya menggali, melestarikan danmengembangkan peradaban, sejarah dan budaya masyarakat yang hidup di akwasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari.
“Berbagai festival budaya, termasuk Festival keris Siginjai Kota Jambi 2024 yang digelar pada Kenduri Swarnabhumi bertujuan menggali jejak peradaban, sejarah dan budaya. Melalui festival ini kita berupaya mendirik atau menghubungkan kembali masyarakat dengan peradaban Sungai Batanghari yang memiliki nilai sejarah, budaya, ekonomi dan ekologi yang tinggi,”kata Gubernur Jambi, Dr H Al Haris, SSos, MH pada malam puncak Festival Keris Siginjai 2024 di Lapangan kantor Wali Kota Jambi, Kota Jambi, Provinsi Jambi, Sabtu, (3/8/2024) malam.
Festival Keris Siginjai tersebut turut dihadiri Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementrian Pendidikan Riset & Teknologi (Kemensitekdikti), Dr Restu Gunawan, MHum, Ketua Tim Kerja Festival Direktorat Ferfilman Musik dan Media Kemendikbudristek, Meta Ambar Pana dan Penjabat (Pj) Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih.
Menurut Al Haris, Sungai Batanghari juga menjadi identitas dan kebanggaan bagi masyarakat Sumatra khususnya Melayu Jambi. Untuk itu Sungai Batanghari perlu dilestarikan dan dijaga kebersihannya. Beragam kearifan lokal di tengah kehidupan masyarakat Jambi perlu terus digali dan dimunculkan melalui rangkaian kegiatan Kenduri Swarnabhumi di berbagai wilayah Provinsi Jambi.
“Kearifan lokal, peninggalan sejarah dan budaya masyarakat Jambi di masa lalu yang kini semakin pudar juga perlu diangkat dan dilestarikan kembali,”ujarnya.
Al Haris mengatakan, setiap rangkaian kegiatan Kenduri Swarnabhumi benar-benar dilaksanakan secara optimal menjadi momentum bagi seluruh masyarakat Provinsi Jambi untuk merayakan warisan budaya berbasis kearifan lokal, khususnya bagi masyarakat Jambi yang bermukim di sepanjang kawasan DAS Batanghari.
Dikatakan, selama tiga tahun pelaksanaan Kenduri Swarnabhumi di Sumbar dan Jambi sudah banyak mengangkat seni dan budaya yang unik unik. Hal ini menunjukkan festival kebudayaan Kenduri Swarnabhumi memberikan dampak positif mendukung pembangunan kebudayaan di Provinsi Jambi.”
“Mari kita jaga Sungai Batanghari yang menyimpan banyak sejarah dan budaya, khususnya budaya Melayu Jambi. Pelestarian peninggalan sejarah dan budaya yang masih melekat di tengah kehidupan masyarakat tersebut menjadi edukasi bagi generasi muda di sepanjang DAS Batanghari,”katanya.
Menjaga Lingkungan Sungai
Menurut Al Haris, rangkaian festival budaya yang digelar selama Kenduri Swarnabhumi 2024 di Provisi Jambi berhasil menggali atau memunculkan berbagai macam sejarah, budaya dan kearifan lokal masyarakat Jambi. Tradisi dan budaya masyarakat yang ditampilkan pada Kenduri Swarnabhumi merupakan wujud perilaku sosial budaya komunitas atau masyarakat di DAS Batanghari.
“Perilaku sosial budaya tersebut dapat hidup berdampingan dengan alam/lingkungan tanpa harus merusaknya. Kearifan local masyarakat DAS Batanghari tersebut mampu menjaga lingkungan sungai beserta ekosistemnya dengan bijaksana.Iinilah tujuan kita menggelar festival ini,”ujarnya.
Al Haris mengatakan, Sungai Batanghari yang merupakan sunagi terpanjang di Sumatera dengan panjang sekitar 800 kilometer (km) bukan hanya sebgai penopang sumber kehidupan masyarakat Jambi. Sungai Batanghari yang mengalir dari kawasan hulu di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumbar hingga ke hilir di pantai timur Sumatera, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi juga menyimpan jejak peradaban masyarakat DAS Batanghari.
Hal tersebut nampak dari ditemukannya beberapa peninggalan sejarah dan situs purbakala di sekitar permukiman masyarakat DAS Batanghari. Di antaranya situs purbakala Candi Muarojambi di Kabupaten Muarojambi, Rumah Tuo Rantau Panjang di Kabupaten Merangin, Jambi hingga peninggalan Kerajaan Melayu ke-13, Pulau Sawah Padangroco, Awang Maombiak di Padanglawas, Kabupaten Dhramasraya, Provinsi Sumbar.
Pemugaran Candi Muarojambi
Al Haris mengatakan, pihaknya mengapresiasi komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi menggelar Festival Keris Siginjai dalam ranga Kenduri Swarnabhumi. Pemprov Jambi juga mengapresiasi Pemerintah Pusat, pemerintah kabupaten/kota se-Provisi Jambi dan Kabupaten Dharmasraya, Sumbar serta pihak swasta, komunitas budaya, seluruh elemen masyarakat yang telah mendukung dan berkontribusi menyukseskan seluruh rangkaian Kenduri Swarnabhumi 2024.
Disebutkan, Pemprov Jambi juga menyambut baik bantuan Pemerintah Pusat melalui Kemendikbudristek yang mengucurkan bantuan sekitar Rp 1 triliun untuk pemugaran dan restorasi atau pemulihan Cani Muarojambi di Kabupaten Muarojambi.
“Pengucuran bantuan tersebut menunjukkan Pemeintah Pusat serius mendukung pembangunan, pemugaran dan restorasi kawasan Candi Muarojambi itu. Kita berharap pemugaran Candi Muarojambi bisa selesai tahun ini. Pemugaran Candi Muarojambi ini menjadi kado istimewa dan hadiah dari leluhur kita untuk Provinsi Jambi,”ujarnya.
Pj Wali Kota Kota Jambi, Sri Purwaningsih pada kesempatan tersebut mengatakan, Festival Keris Siginjai 2024 yang merupakan rangkaian Kenduri Swarnabhumi di Kota Jambi terselenggara dengan baik berkat kerja sama Kemendikbudristek dengan Pemprov Jambi, Pemkot Jambi dan berbagai komunitas budaya masyarakat Jambi.
Dikatakan, Festival Keris Siginjai tersebut menjadi momentum penting meningkatkan promosi potensi-potensi pariwisata Kota Jambi. Festival Keris Siginjai tersebut juga memberikan pesan kepada seluruh elemen masyarakat di Kota Jambi bagaimana mencintai sejarah, nilai seni dan budaya.
“Selain itu Pestival Keris Siginjai dan Kenduri Swarnabhumi juga akan terus dilaksanakan setiap tahun. Melalui pergelaran budaya tersebut, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Jambi juga dharapkan bisa bangkit,”ujarnya. (KP/Rds).