Jambi Gandeng Investor Korsel Membangun Destinasi Wisata Bertaraf Internasional

Gubernur Jambi, H Al Haris (kiri) dan CEO HANHA Industry Korsel, Kim Jeong Sil (kanan) seusai penanda-tanganan MoU pengembangan objek wisata Danau Sipin Kota Jambi di rumah dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, Rabu (19/6/2024). (Foto : KP/Ist).

Jambi, koran-pariwisata.com – Danau Sipin yang berada di dekat Sungai Batanghari, Kota Jambi merupakan objek wisata murah – meriah dan favorit di Kota Jambi. Memasuki objek wisata tersebut tak dipungut bayaran seperti objek wisata Taman Rimba (Kebun Binatang) Kota Jambi.

Pengunjung Danau Sipin biasanya hanya dipungut biaya parkir kenderaan. Namun di objek wisata yang memiliki luas sekitar 42 hektare (ha) tersebut, para pengunjung atau wisatawan bisa menikmati suguhan-suguhan wisata menarik.

Ada sarana kapal (perahu) wisata dengan bayaran Rp 10.000/orang. Kemudian ada sepeda air wisata. Selain itu pengunjung juga bisa menikmati arena jogging (olah raga jalan kaki) di tepian danau tersebut. Sajian-sajian kuliner di warung-warung di Danau Sipin juga sangat menarik dan nikmat. Ada sate, bakso, mi ayam, es tebu, air kelapa muda (dewogan) dan sebagainya.

Kendati menjadi wisata favorit dan murah, objek wisata Danau Sipin belum memberikan kontribusi besar bagi pendapatan daerah. Masalahnya objek wisata tak berbayar tersebut masih dikelola secara tradisional. Fasilitas objek wisata juga masih terbatas. Padahal potensi objek wisata tersebut sangat besar mendongkrak kunjungan wisata dan pendapatan daerah bila dibangun secara modern dan dikelola secara profesional.

Gandeng Investor

Guna mengembangkan Danau Sipin menjadi objek (destinasi) wisata menrik, bertaraf internasional dan menghasilkan cuan (uang), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi pun menggandeng investor asal Korea Selatan, HANNA Industry yang dinilai cukup piawai mengembangkan destinasi wisata modern.

Pihak HANNA Industry Korsel pun sudah menyatakan kesiapan mengembangkan Danau Sipin menjadi objek wisata berkelas internasional. Kesiapan tersebut ditandai dengan penanda-tanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pengembangan objek wisata Danau Sipin antara Gubernur Jambi, H Al Haris dengan Direktur Eksekutif (Chiev Executif Officer/CEO) HANHA Industry Korsel, Kim Jeong Sil di di rumah dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, Rabu (19/6/2024).Penandatanganan MoU tersebut turut disaksikan Ketua Tim Perusahaan HANHA Industry Korsel, Prof Dr Kim Soo-Il.

Al Haris pada kesempatan tersebut mengungkapkan, perusahaan HANHA Industry dari Korsel tertarik mengembangkan objek wisata Danau Sipin karena lokasinya terbilang yang sangat strategis, berada di tengah Kota Jambi.

“Mereka tertarik bahwa ada danau di tengah kota yang perlu dibenahi dan dilestarikan. Danau Sipin nanti didesain menjadi sebuah danau yang indah, lampu-lampu lightingnya (hias) lengkap. Nanti di situ akan dibikin seperti di Eropa,”katanya.

Menurut Al Haris, rencana HANNA Industry Korsel mengembangkan objek wisata Danau Sipin merupakan rencana yang luar biasa. Mereka mau mengeluarkan modal besar agar Danau Sipin bisa seperti objek wisata air di Singapura yang memiliki lampu-lampu wisata dan fasilitas wisata yang lengkap.

“Rencana HANNA Industry Korsel mengembangkan objek wisata Danau Sipin berkaitan juga dengan lingkungan hidup, yaitu menjaga lingkungan hidup di kawasan Danau Sipin agar teaplestari. Nah, baru di dalamnya ada pariwisata. Jadi mereka ini konsepnya pariwisata berbasis lingkungan hidup,”katanya.

Sepeda air yang menjadi salah satu faforit pengunjung Danau Sipin, Kota Jambi. Gambar diambil baru-baru ini. (Foto : KP/Rades).

Kearifan Lokal

Dijelaskan, konsep-konsep kemajuan dari sebuah pariwisata tidak boleh meninggalkan culture (budaya) dari daerah itu sendiri. Karena itu Pemprov Jambi tetap mengembangkan objek wisata dengan tetap memperhaikan kearifan local. Baik dari segi budaya, agama dan lingkungan hidup.

“Kita juga sudah punya pikiran juga membangun objek wisata berbasis lingkungan di Danau Sipin. Tetapi kita kurang modal. Kalau sudah bicara pariwisata, tentu butuh modal. Tetapi ketika rakyat di bawah masih menjerit, seperti jalan-jalan yang masih jelek, nah, maka kita akan mendahulukan mengerjakan perbaikan jalan rusak tersebut,”katanya.

Al Haris mengharapkan kerja sama Pemprov Jambi dengan investor Korsel mengembangkan objek wisata Danau Sipin ini segera terwujud.

“Kita berharap ini menjadi kenyataan nantinya. Jadi mimpi yang hasilnya nyata nanti. Untuk itu dibutuhkan keseriusan menangani pengembangan pariwisata ini,”ujarnya.

Sementara itu, Ketua Tim HANNA Industry Korsel, Kim Soo-Il mengatakan, untuk mengembangkan Danau Sipin menjadi objek wisata lingkungan dibutuhkan waktu sekitar dua tahun. Tahap pertama pembenahan objek wisata Danau Sipin tersebut, yakni melakukan pembersihan dulu. Kemudian pemasangan air mancur untuk show.

Menurut Kim Soo-Il, pihaknya melihat potensi Danau Sipin menjadi objek wisata lingkungan yang menarik sangat besar. Kemudian pengembangan wisata ini juga penting guna menarik kunjungan wisata ke Jambi. Berbagai negara sekarang meningkatkan industri pariwisata guna meningkatkan pendapatan.

“Mudah-mudahan nanti pengembangan objek wisata Danau Sipin memberikan sumbangan besar bagi peningkatan ekonomi lokal maupun menciptakan tempat kerja yang bermutu,”katanya.

Sementara itu berdasarkan pantauan koranpariwisata.com, Danau Sipin selain sebagai tempat rekreasi juga menjadi arena latihan atket dayung di Jambi. Atlet-atlet dayung Jambi yang selama ini berlatih di Danau Sipin sudah banyak menorehkan prestasi di tingkat nasional dan internasional.

Danau Sipin juga pernah dijadikan arena Kejuaraan Nasional Dayung Tingkat Pelajar medio 24 – 28 Juli 2019. Kejurnas dayung tersebut diikuti sekitar 161 pedayung nasional dari 25 pusat pelatihan dayung pelajar seluruh Indonesia. Kemudian atraksi wisata, lomba perahu hias juga pernah di gelar di Danau Sipin, yakni Minggu, 20 Juni 2019. (KP/Rades).