MEMBIDIK DILEMA SALES REVENUE VS FB COST
Seorang Sales Hotel menanyakan perihal ^pertikaian internal tentang FB Cost^. Chef tidak mau FB Cost nya meledak. Sementara market yang ada beda kelas namun Revenue-nya besar.
Baiklah, Rumus COSTING bagi Sales adalah yang normatif saja dalam penentuan harga. Artinya, yang menghitung real cost adalah Chef. Gak usah ikut-ikutan. Itu ranah Chef.
Misal, angka dari Chef: Food Cost ideal yang dinominalkan seharga 25K.
Sales/Marketing jualnya:
Food Cost 25K dikalikan 4 (format hotel bintang 5) ditambah 21% tax & services. Sehingga nilai jual menjadi 100K ditambah 21K sama dengan 121K.
Ranah perubahan Format tersebut diatas merupakan wewenang GM yang selalu berkonsultasi dengan Accounting.
Dengan adanya Format tersebut, Sales/Merketing harus dibuatkan Kebijakan Harga Minimum dari GM. Sehingga Sales/Marketing tidak perlu kontak GM untuk memutuskan harga.
Bila terjadi hal yang customized, Sales harus kontak GM.
Contoh, ada 300 pax memilih menu normal seharga 85K. Client punya bugdet 50K. Mau diterima atau tidak?
Kalau mau diterima karena ada Revenue 15G, pertanyaannya:
Terjadi penyesuaian menu atau tidak? kalau ada, ya chef yang akan bikin. Simpel.
Kalau menu tetap, ya, kebijakan GM: Mau ambil atau tidak?
RUMUS FORMAT diatas (perkalian 4 itu kalau hotel bintang 5, kalau hotel Anda maunya berapa? Tentunya ini kebijakan GM).
Kalau saya yang jadi GM, tetap saya ambil. Karena ada revenue besar. Dampaknya cuma FOOD COST akan naik.
Gak apa-apa, REVENUE juga naik kok.
Perhatikan:
Food cost itu cuma DATA dalam bentuk % (persentase), tidak bisa disimpan di Bank. Tapi nilai uang 300pax dikalikan 50K = 15G adalah uang yang ditransfer ke B/A Hotel.
Argumennya selalu seperti ini. Owner pasti senang, kok.










