Lantaran adanya program nasional yang sangat bergengsi saat itu: Pembangunan Lokasi Peluncuran Roket. Hasil kerja sama dengan SpaceX (Rusia) di Kabupaten Biak Numfor, Papua.
Data marketing intelijen menyebutkan bahwa dalam peta Rencana Induk Penyelenggaraan Keantariksaan Tahun 2016-2040, dijelaskan bahwa pada periode tahun 2036-2040 teknologi peroketan Indonesia diharapkan sudah memiliki program peluncuran roket. Maknanya, ada peluang pangsa pasar besar kebutuhan akomodasi, konsumsi dan transportasi pada tahun 2015 di Biak sampai tahun 2040.
Semua lini bisnis dipersiapkan dengan apik. Mulai dari pembangunan hotel hingga penanganan captive market yang berbahasa Rusia tersebut. Persiapan pegawai yang bisa berbahasa Rusia dicantumkan dalam salah satu SWOT analisis. Juga, analisa risiko atas project ini. Kesimpulannya, kami akan bangun hotel kalau SpaceX benar-benar nyata dibangun di Biak.
Menurut kajian pembangunan bandar antariksa oleh Pusat Kajian Kebijakan Penerbangan dan Antariksa LAPAN, pembangunan bandar antariksa merupakan salah satu amanat yang tertuang dalam Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan. Kemudian, bandar antariksa juga telah masuk dalam Draft Rencana Induk Penyelenggaraan Keantariksaan Tahun 2016-2040.
Semangat kian membara untuk turut membangun Indonesia Bagian Timur. Terlebih mendengar bahwa pada periode tahun 2036-2040 teknologi peroketan Indonesia diharapkan sudah memiliki program peluncuran roket pengorbit satelit ke orbit rendah/ low earth orbit (LEO). Keren abis Indonesiaku !
Tentunya, Indonesia akan sejajar dengan negara-negara maju yang suka bermain roket-roketan sepert USA, Rusia, China, Prancis dan India. Bahkan Indonesia sangat diuntungkan oleh faktor alam lantaran berada pada garis katulistiwa sehingga strategis untuk meluncurkan roket termasuk membawa satelit ke luar angkasa karena roket lebih mudah mencapai ke orbit jika diluncurkan dari garis khatulistiwa.
Semoga Pak Gubernur bersama saudara kita di Biak bisa sukses merealisasikan proyek bergengsi ini. Jujur, kami sudah lelah berangan: bagaimana anak negeri ini bisa berpikir tentang Luar Angkasa?
TIM










